Meski ditemukan dekat kawasan candi di sekitar situs, arkeolog senior Universitas Indonesia, Hasan Djafar, Senin 30 September 2013, menegaskan kerangka itu bukan kerangka manusia korban pembangunan candi. "Kerangka ini justru nenek moyangnya orang yang membangun candi, sekitar 300-500 tahun sebelumnya," ujar Hasan.
Hasan menambahkan kerangka itu adalah kerangka manusia prasejarah awal abad masehi, yaitu abad 1-3 masehi. "Kalau masyarakat yang membuat candi kan zaman Hindu-Budha, itu usianya sekitar abad 5-7 masehi pada zaman Kerajaan Tarumanegara," ujar dia.
Ia menambahkan, sebelumnya, pada situs itu telah ditemukan belasan kerangka manusia perkiraan usia kisaran 30-50 tahunan. Namun temuan terakhir ini berbeda. Hasan meyakini usia kerangka terakhir itu kerangka anak-anak. "Yang terakhir ini agak pendek kerangkanya, ukurannya semeteran saja, sepertinya ini kerangka anak-anak," kata Hasan.
Dalam peta manusia prasejarah di nusantara, kerangka manusia Karawang tergolong berusia muda, sangat jauh fosil manusia purba Sangiran. "Kalau yang Sangiran ini kan kisaran ratusan ribu hingga jutaan tahun lalu, dan sudah menjadi fosil," kata Hasan.
Hasan menjelaskan manusia Karawang secara fisiologis merupakan manusia Mongoloid sama halnya dengan manusia pada zaman sekarang. "Sama seperti kita," ujarnya.
Sebelumnya, Tim penggalian dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala yang memugar Candi Blandongan di Karawang, Jawa Barat dikejutkan dengan ditemukannya lima kerangka manusia bersama sejumlah artefak gerabah serta benda logam.
Advertisement
Arkeolog: Kerangka Manusia Karawang Itu Nenek Moyang Pembuat Candi
|
Senin, 30 September 2013
0 komentar:
Posting Komentar