Kota mati Epecuen, kembali ke daratan setelah 28 tahun tenggelam.
Terlihat dengan jelas, bangunan-bangunan yang sudah runtuh, rangka mobil berkarat dan tiang-tiang yang berdiri miring membuat siapapun yang tak sengaja lewat Epecuen langsung berhenti. Ini adalah kota mati yang baru bangun dari tidurnya di bawah air sana. Seperti dilansir Daily Mail, (20/05/13), kota ini dulunya menarik 20.000 wisatawan dalam satu musim.
Deretan pemakaman di kota ini, menambah angker suasana.
Dulu, Epecuen merupakan kota yang dibangun di tepian danau air asin dan menampung 1.500 penduduk. Saat musim panas, kota ini kerap didatangi wisatawan yang ingin menikmati mentari sambil berenang di danau air asinnya. Para turis mayoritas berasal dari Buenos Aires, yang kebanyakan merupakan komunitas Yahudi, senang berlibur di sini. Danau ini memiliki kadar asin yang 10 kali lebih tinggi dibading yang ada di lautan. Sehingga para komunitas Yahudi ini merasa sedang berenang di Laut Mati, Israel.
Kendaraan yang sudah berkarat karena sekian lama tenggelam di air.
Akan tetapi, pada 1985 bukanlah tahun keberuntungan bagi Epecuen. Karena pada tanggal 10 November 1985, hujan deras mulai turun, dibarengi dengan badai yang juga dahsyat. Tak kunjung berhenti, kemudian air danau pun mulai meluap. Karena berada di tepian danau, kota ini pun perlahan kebanjiran dan berakhir tenggelam sedalam 10 meter dari permukaan air.
Seperti inilah Kota Epecuen jika dilihat dari atas.
Anehnya, setelah 28 tahun berada di dalam air, tiba-tiba kota ini kembali muncul ke daratan. Kemungkinan besar kota ini kembali ke daratan adalah karena air sudah mulai menyurut setelah sekian lama. Fenomena ini tak hanya menarik perhatian bagi orang-orang yang pernah tinggal di sana, tapi juga bagi para wisatawan.
Kota yang dipenuh oleh puing-puing bangunan.
Siapa sih yang tidak penasaran melihat tembok-tembok yang runtuh, dan pohon mati yang masih berdiri. Juga besi dari kendaraan, tiang dan barang-barang lain yang sudah berkarat, serta tanah yang meretak. Karena tenggelam di air yang memiliki konsentrasi garam yang tinggi, kota mati ini hampir seluruhnya diselimuti warna putih, seperti kapur.
Terlihat air yang masih menggenang di beberapa bagian. Meskipun demikian, banyak wisatawan yang rela menempuh 6 jam perjalanan darat dari Buenos Aires demi melihat sendiri seperti apa bentuk kota mati atau kota hantu yang memberi kesan misterius tersendiri.
Advertisement
Kota Hantu Muncul Kembali Setelah 28 Tahun Tenggelam
|
Selasa, 21 Mei 2013
0 komentar:
Posting Komentar