Salah satunya kerajaan Atlantis di Selat Gibraltar, seorang penulis Mel Nicholls pernah menulis kisah Atlantis dalam papernya Children of the Sea God yang dirilis awal Mei 2013.
Gerbang Atlantis Di Selat Gibraltar
Nicholls berpandangan bahwa Atlantis terletak diantara Selat Gibraltar, dimana dalam legenda Plato menyatakan kota tersebut ditenggelamkan. Pernyataan Plato jelas menyebutkan bahwa Atlantis sebagai pulau besar di Atlantik yang berada di depan Selat Gibraltar. Kemungkinan bahwa Inggris (ketika periode Megalitik) memiliki sebuah cerita menarik, salah satunya Bukit Silbury terletak sekitar satu mil dari Avebury henge. Bangunan ini kira-kira dibangun pada waktu yang sama dengan kedatangan orang Beaker Bell (sekitar tahun 2400 SM). Orang-orang Beaker Bell (keturunan bangsa Celtic) sepertinya telah membentuk kerajaan kuat di Inggris selatan dan terintegrasi dalam masyarakat hingga akhir zaman Neolitik.
Ketika Plato menyatakan bagaimana Poseidon jatuh cinta dengan seorang wanita fana di sebuah pulau besar Samudra Atlantik. Ayah dan ibunya tinggal di sebuah gunung kecil (menurut terjemahan dialog Critias di tengah pulau). Poseidon mengelilingi gunung kecil dengan 3 cincin konsentris mengubahnya menjadi sebuah pulau kecil, memiliki sepuluh orang anak yang kesemuanya kembar. Kemudian Poseidon mewariskan berbagai bagian pulau dan membangun kerajaan kuat. Beberapa kesamaan ini juga terjadi diperiode Beaker Bell, adanya pulau besar di Atlantik, sebuah bukit suci dan pembentukan dinasti kuat.
Nicholls juga menyebutkan bahwa Stonehenge memiliki hubungan erat dengan pemujaan Dewa Matahari, dimana anak-anak Poseidon ikut terlibat dalam pembangunan situs ini. Atlantis adalah sebuah pulau besar dimana kerajaannya terbagi menjadi 10 yang masing-masing dipimpin ahli waris Poseidon.
Apa yang diungkapkan Nicholls, selat Gibraltar adalah Atlantis, tetapi dalam pandangan yang terlintas pada penafsiran diatas bahwa dibawah selat Gibraltar merupakan salah satu dari 10 kota (kerajaan) yang disebutkan. Dan Al Quran telah memberikan ‘kata kunci’ yang bisa kita pahami bahwa disana sebagai pintu masuk kerajaan yang dilaknat.
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Allah yang manakah yang kamu dustakan. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (QS Ar-Rahman (55): 19-22). “Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS Al-Furqan : 53)
Beberapa penafsiran ayat diatas menyebutkan bahwa yang dimaksud adalah Selat Gibraltar, dan ahli tafsir lainnya menyebutkan bahwa ayat ini menyinggung pertemuan air laut dan Sungai Nil. Bukankah Allah berfirman dengan kiasan-kiasan? Dan semua ayat bisa saja menyinggung objek lain yang kita sendiri belum menyadarinya? Seperti halnya Iblis, Setan dan pengikutnya yang ‘menyukai tempat diantara dua pertemuan‘. Artikel sebelumnya saya menyinggung Banul Jan, Banul Ban, dan Ijajil adalah golongan terakhir yang berbadan dan berdarah seperti manusia. Dan ketiga golongan Jin ini pernah membuat Bumi mengalami Kiamat 3 kali. Diantaranya banjir Nuh yang menenggelamkan kota terindah kedasar lautan.
Selat Gibraltar sebagai pintu masuk Atlantis, dimana kerajaan ini terbentang luas disepanjang Samudera Atlantik. Bukan kebetulan jika wilayah Segitiga Bermuda sering mengalami hal-hal misterius, begitupula Bimini Road yang terhubung dari Afrika hingga Amerika Selatan. Allah telah memperingatkan manusia ketika memasuki wilayah pertemuan dua lautan, dimana manusia tak bisa memahami dan kerajaan apa yang berdiri disana.
Advertisement
Selat Gibraltar: Gerbang Masuk Kerajaan Atlantis
|
Rabu, 02 Oktober 2013
0 komentar:
Posting Komentar