Tampilkan postingan dengan label Teknologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknologi. Tampilkan semua postingan

Mitos-Mitos Dunia Handphone Yang Terbukti Salah



Setelah pembuktian secara logis menurut sains, ada beberapa hal berhubungan dunia handphone yang sudah dianggap suatu kebenaran umum ternyata hanya sebuah mitos belaka menyebabkan risiko atau efek tertentu seperti yang dibenarkan sebelumnya. Berikut mitos-mitos tersebut.



1. Makin banyak bar sinyal, makin baik layanan jaringan

Semakin kuat sinyal ternyata tidak membuat layanan jaringan semakin membaik.

Kualitas layanan jaringan dari operator sebenarnya tidak bergantung total pada berapa banyak sinyal yang tertangkap handphone, namun sangat bergantung pada banyaknya perangkat yang dilayani sebuah menara BTS operator seluler terdekat yang Anda pakai pada waktu yang sama.



2. Pakai handphone di SPBU bisa picu ledakan

Ketika Anda mengisi BBM di SPBU mana pun, pasti sering menjumpai perintah untuk tak menggunakan ponsel. Ditakutkan, handphone bisa melepaskan listrik statis yang dapat memicu ledakan.

Ternyata, menurut Switched (7/3/2008), hal ini hanya mitos belaka atau boleh dibilang tidak benar. Dikatakan, handphone zaman sekarang sudah diberikan perlindungan maksimal sehingga potensi seperti ini sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi.



3. Jailbreak iPhone itu tindakan ilegal

Banyak pengguna iPhone di Indonesia yang menganggap jika melakukan jailbreak pada handset iPhone merupakan suatu tindakan ilegal yang melanggar hukum.

Padahal seperti dilansir dari Business Insider (4/9), sebenarnya jailbreaking pada iPhone merupakan aktivitas yang legal. Berdasarkan Departemen Hak Cipta Amerika Serikat di mana perusahaan Apple berasal menyebutkan jika melakukan jailbreak pada iPhone saat ini masih menjadi tindakan yang legal sampai tahun 2015.



4. Akses situs p*orno bakal terkena banyak virus

Dengan kecanggihan teknologi saat ini, para cybercriminal sekarang ini lebih cerdik dalam menyelipkan 'penyakit' ciptaan mereka dalam berbagai situs, bahkan situs yang dirasa paling aman sekalipun.

Memang ada anggapan bahwa apabila tidak membuka situs-situs yang aneh, tidak jelas apalagi mengakses situs p*orno maka akan terbebas dari serangan virus, maka hal tersebut perlu diluruskan lagi.


5. Keyboard Qwerty diciptakan untuk memperlambat mengetik

Banyak yang mempercayai anggapan bahwa keyboard qwerty diciptakan untuk memperlambat kecepatan mengetik. Namun anggapan tersebut hanyalah mitos.

Keyboard qwerty diciptakan bukan untuk memperlambat kecepatan mengetik, melainkan untuk mengurangi kesalahan dalam mengetik.

Pada tahun 1870an, editor koran merasa tidak puas karena para juru ketik di perusahaannya sering melakukan kesalahan dalam mengetik sehingga mereka memutuskan untuk memakai keyboard QWERTY.

Ternyata kombinasi kunci masing-masing huruf diletakkan berdasarkan frekuensi kemunculan huruf di keyboard tersebut berhasil mengurangi kesalahan juru ketik mereka. Dan alhasil keyboard QWERTY masih digunakan sampai saat ini.

Ilmuwan Ciptakan Alat Untuk Melihat Tembus Pandang

Fungsi Google Glass kurang 'mengerikan'? Teknologi yang satu ini mungkin akan membuat sebagian orang lebih ketakutan. Pasalnya, dengan perangkat ini orang bisa melihat secaratembus pandang.



Para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) bereksperimen dengan sistem yang mereka sebut Wi-Vi. Sistem ini bisa melacak obyek bergerak di balik tembok, menggunakan sistem wireless yang terbilang murah dan sudah tersedia dimana-mana.

Wi-Vi bisa dibenamkan di smartphone atau perangkat genggam khusus. Dina Katabi, profesor yang mengembangkan Wi-Vi bersama mahasiswanya Fadel Adib menyebutkan, sistem ini nantinya bisa digunakan untuk kepentingan hukum atau penyelamatan saat bencana alam.

Meski demikian, menurut Katabi, pengguna gadget pun bisa menggunakannya. Misalnya, ketika seseorang khawatir ada yang mengikuti atau mengintai dari belakang, dia bisa menggunakan gadgetnya untuk mendeteksi apakah ada orang atau tidak di balik tembok.

Untuk saat ini, resolusi sistem Wi-Vi masih rendah. Sebagai gambaran, Wi-Vi versi pertama ini lebih seperti radar yang melacak pesawat, belum memperlihatkan detail seperti sinar X-ray.

Katabi dan Adib sedang berupaya mengembangkan versi dengan resolusi lebih tinggi, sehingga sistem ini bisa mengenali wajah. Namun sebelumnya, menurutnya masyarakat perlu memiliki kebijakan mengenai bagaimana menggunakannya. Tentunya agar masyarakat tidak kaget dan menciptakan kekhawatiran seperti ketika datang Google Glass.

"Seperti semua teknologi di dunia, ini bergantung pada bagaimana kita menggunakannya," kata Katabi seperti dilansir Computer World, Jumat (28/6/2013).

Wi-Vi bekerja dengan mengirimkan gelombang radio Wi-Fi menembus hambatan seperti tembok, kemudian mengukur cara mereka terpantul kembali. Ini mirip dengan cara kerja radar dan sonar, namun tanpa perangkat berukuran besar dan mahal serta frekuensi terbatas.

Setiap kali sinyal Wi-Fi terpantul obyek, bentuk dan susunan obyek tersebut akan mempengaruhi sinyal yang dipantulkan lagi. Namun saat Wi-Fi 'menabrak' dinding, sebagian besar sinyal akan tercermin pada dinding. Saat itulah samar-samar bisa terlihat refleksi orang yang berada di sisi lain tembok.

Kehebatan Teleportasi Kuantum Nabi Sulaiman

[Videoujinyali.blogspot.com] - Catatan legenda bersejarah mengenai pertemuan dua tokoh antara Nabi Sulaiman dengan Ratu Saba’ menjadi terang benderang dengan penelitian yang dilakukan negeri tua Saba’ di Yaman Selatan. Penelitian yang dilakukan terhadap reruntuhan mengungkapkan bahwa seorang “ratu” pernah hidup di kawasan ini antara tahun 1000-950 SM dan melakukan perjalanan ke utara (ke Yerusalem).


Nabi Sulaiman mencoba menunjukkan kekuatan kepada Ratu Kerajaan Saba’ ini. Beliau meminta salah seorang asistennya untuk membawa singgasana Ratu Balqis dari Kerajaan Saba’ di Yaman ke Palestina, sebelum pemiliknya tiba.

Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu Al-Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. (QS An-Naml [27]:40).

Allah SWT mengabadikan kisah ini dalam QS. An-Naml [27] ayat 38-44. Dari kitab Tafsir Rahmat oleh H Oemar Bakry halaman 741, menerangkan ayat 38 s/d 44 dalam empat pokok bahasan.

Marilah kita kutip dua dari empat pokok bahasan tersebut.

Pertama:
Ayat-ayat ini melanjutkan kisah Nabi Sulaiman dengan Ratu Bulqis. Setelah Sulaiman menolak hadiah yang disampaikan Balqis, ia menyuruh utusan itu pulang kembali dan memberikan peringatan akan menyerang Kerajaan Balqis. Sulaiman telah memberi contoh bahwa upeti (hadiah) lebih baik tidak diterima. Upeti (hadiah) sering tidak jujur tujuannya. Ada udang di balik batu. Demikianlah suatu iktibar bahwa upeti (hadiah) itu menutupi keadilan dan kebenaran.

Kedua:
Sulaiman yakin sang Ratu akan datang menghadap. Sebelum ia datang Sulaiman meminta agar singgasana sang Ratu dipindahkan ke istananya. Ada seseorang dengan rahmat Allah, sanggup memindahkan singgasana itu dalam sekejap mata. Itu adalah mukjizat yang harus kita percayai. Lebih dari itu Allah sanggup menciptakan.

Menurut (Tauhid Nur Azhar dan Eman Sulaiman, dalam bukunya Ajaib Bin Aneh: 52), pemindahan tahta Ratu Balqis dari Yaman ke Palestina yang berjarak sekitar 1500 mil ini dapat disebut quantum teleportation, yaitu proses pemindahan suatu benda dengan memanfaatkan keacakan tempat tanpa terkena jarak. Bagaimana hal ini terjadi?

Menurut Albert Einstein, kecepatan tertinggi dalam dunia relatif adalah kecepatan cahaya yang berjarak tempuh 299,792,458 meter/detik. Seandainya semua partikel dapat diubah menjadi kecepatan cahaya, kecepatan tempuhnya pun akan menyamai kecepatan cahaya.

Permasalahannya, apakah seseorang itu bisa mengubah karakter dirinya menjadi karakter menyerupai cahaya? Rupa-rupanya asisten Nabi Sulaiman ini memiliki kemampuan untuk mentransformasi karakter partikel singgasana Ratu Balqis.

Ada dua cara yang mungkin ia lakukan-sebetulnya masih menjadi hipotesis para ahli fisika. Pertama, dipapari medan magnet yang sangat kuat sehingga semua partikel singgasana tersebut berubah karakter. Contoh konkretnya terlihat dalam proses fusi nuklir dan cahaya matahari. Di dalamnya terdapat reaksi fusi yang melibatkan energi sangat kuat.

Prinsip ini digunakan dalam teori quantum teleportation di film Star Trek. Mr. Spock (partikel-partikel selnya) diubah, dibuat berputar lebih cepat, didekoding dan ditransfer ke tempat tujuan. Sesampai di sana, ia di-encoding sehingga bisa utuh kembali. Hal yang sulit dilakukan adalah bagaimana proses meng-encoding dan menyadikan tersebut dilakukan, sehingga tidak terjadi perubahan struktur pada benda yang dikirimnya. Itulah kelebihan teknologi pada zaman Nabi Sulaiman.

Cara kedua, asisten Nabi Sulaiman ini mampu memasuki sebuah dimensi di mana ruang dan waktu tidak lagi menjadi pembatas. Mungkin, inilah yang dinamakan dimensi malaikat. Dengan cara ini, suatu benda bisa berpindah dan dipindahkan tanpa terhalang jarak dan waktu. Agar bisa memasuki dimensi ini, boleh jadi ada kata kunci atau password untuk membukannya. Password ini sampai sekarang belum kita temukan. Namun, kita tak berasumsi bahwa gerbang dimensi itu ada pada persepsi. Artinya, keyakinan atau persepsi, kita menyebutnya kualitas keimanan, bisa membawa seseorang, memasuki dimensi yang tidak terkait oleh jarak dan waktu. Wallaahu a’lam.

Sebagai catatan. Pada tahun 1993, ide tentang teleportasi berpindah dari ranah fiksi ilmiah ke dalam dunia nyata. Ini terjadi ketika fisikawan Charles bennet dan tim peneliti dari IBM mengkonfirmasikan bahwa teleportasi kuantum adalah mungkin, tapi hanya jika objek asli yang dipindahkan di hancurkan. Pencerahan ini pertama di singgung oleh Bennet pada saat annual meeting American Physical Society (APS) pada Maret 1993, diikuti dengan tulisannya tentang Physical review letters pada tanggal 29 Maret 1993. Sejak saat itu, eksperimen menggunakan photons telah membuktikan bahwa teleportasi kuantum adalah mungkin.

Pada tahun 1998, ahli fisika di California Institute of technology (Caltech), bersama dengan tim dari eropa, mengubah ide IBM menjadi kenyataan dengan sukses men-teleportasikan photon, partikel energi yang dalam cahaya. Grup Caltech berhasil membaca struktur atom dari photon, mengirimkan informasi ini melewati 3,28 kaki (kira-kira 1 meter) kabel koaksial dan menciptakan replikanya. Sesuai perkiraan, photon asli tidak lagi eksis setelah replica di buat.

Eksperimetn selanjutnya, tim Caltech berhasil mengatasi prinsip ketidakpastian Heisenberg, rintangan terbesar dalam teleportasi objek yang lebih besar dari photon. Prinsip ini mengatakan bahwa anda tidak dapat mengetahui lokasi dan kecepatan partikel secara bersama-sama. Tapi jika anda tidak dapat mengetahui posisi suatu partikel, lalu bagaimana anda men-teleportasikannya? Untuk men-teleportasikan photon tanpa melanggar prinsip Heisenberg, ahli fisika Caltech menggunakan sebuah fenomena yang di sebut Entanglement.

Teleportasi adalah proses untuk menguraikan sebuah objek menjadi atom dan menyusunnya kembali di tempat lain. Pada Juni 2002 lalu, seorang ahli fisika Australia, Ping Koy Lam, melakukan teleportasi sinar leser. Sinar leser yang terdiri atas miliyaran foton, oleh Lam diukur kecepatan pertikel, bentuk, dan polarisasinya, untuk kemudian dibentuk ulang menggunakan sekumpulan foton di tempat lain.

Lam meramalkan bahwa lima tahun ke depan, seseorang bisa melakukan teleportasi atom atau molekul. Lalu, bagaimana dengan teleportasi manusia? Cerita akan lain. Pasalnya, tubuh manusia terdiri tas 10 pangkat 28 molekul atom atau lebih dari satu triliun atom, sehingga sangat sulit diuraikan untuk kemudian di susun kembali di tempat lain, walaupun hal ini bisa saja terjadi.

Kecanggihan Teknologi Nuklir Pada Perang Mahabaratha (Baratayudha)

Ratusan panah-panah api (missile) berterbangan dilangit, tak kalahnya panah-panah api berekor panjang (laser) juga terlihat membelah cakrawala, bola-bola api raksasa (nuclear blast) menyilaukan dan membutakan mata, semua itu diakhiri suara menggelegar yang memekakkan telinga, ribuan nyawa manusia dan hewan melayang tak terkira dan menyisakan kehancuran yang dahsyat di berbagai tempat dimuka Bumi tercinta.

Apa mungkin 15.000 tahun SM, ada perang nuklir dan peradaban manusia sudah demikian tinggi? Padahal, teknologi nuklir merupakan teknologi hi-tech yang dikerjakan oleh para ahli fisika.

Kesalahan kecil yang terjadi pada peralatan atau prosesnya dapat menjadi bencana, penebar maut. Seperti kebocoran di reaktor nuklir Chernobyl milik Rusia yang menelan banyak korban jiwa karena radiasi radio aktif.

Ada kabar menarik dari arkeolog India. Ditemukan sejumlah bukti yang menunjukkan di India diduga pernah terjadi 2 perang besar yang menggunakan senjata pemusnah massal.

Penelitian dilakukan oleh oleh Michael Cremo tahun 2003, arkeolog senior dari AS. Selama 8 tahun, penganut agama Hindu ini meneliti narasumber dari kitab suci Weda dan Jain, yang ditulis pendeta Walmiki, ribuan tahun lalu. Cremo tertarik menginvestigasi dan mendalami dua kitab suci tersebut.

Ia menemukan nama-nama yang tertera di kitab tersebut ada di India. Ditemani tim dan rekannya, Dr.Rao C.S, arkeolog terkemuka India, ia meneliti dengan perangkat canggih “penjejak waktu” ( thermoluminenscence dating method ) untuk setiap obyek.



Dengan karbon radio isotop, keakuratan umur objek mampu dijejak hingga miliaran tahun ke belakang. Kitab Weda ternyata bisa menjadi nara sumber akurat, mengungkap kisah-kisah sebenarnya beribu tahun lalu. Tak semata kitab suci.

Mereka mencoba mengupas isi kisah Mahabarata, dari awal kejadian hingga perang Bharatayudha, ditandai berakhirnya perjalanan keluarga Bharata. Mereka yang berperang, berasal dari keturunan Pandu dan Destrarata, 2 bersaudara.

Baratayuda, adalah istilah yang dipakai di Indonesia untuk menyebut perang besar di Kurukshetra antara keluarga Pandawa melawan Korawa. Perang ini merupakan klimaks dari kisah Mahabharata, yaitu sebuah wira carita terkenal dari India.

Dr.Rao meneliti bukti-bukti sejarah di lautan, di teluk Gujarat, untuk mengungkap bukti keberadaan Kerajaan Dwaraka. Istana Sri Krisna, otak penggalang strategis dari pihak Pandawa. Konon, kerajaan ini musnah ditelan gelombang laut tahun 1478 SM, setelah perang Bharatayudha tahun 1443 SM.



Michael Cremo mengadakan penelitian di daratan, diantaranya: Indraprasta, Hastinapura, dan padang Khurusethra, bekas perang itu terjadi. Seperti diketahui, Indraprasta merupakan tempat bermukim keluarga Pandawa di awal perjuangan merebut Hastina. Khurusethra adalah bekas pertempuran dahsyat keluarga Bharata.

Para ahli menemukan banyak bukti yang mengejutkan. Tanah tegalan luas itu ternyata tak ditumbuhi tanaman apa pun, karena tercemar radio aktif. Pada puing-puing bangunan atau sisa-sisa tengkorak manusia yang ditemukan di Mohenjo Daro tercemar residu radio aktif yang cukup pekat.

Menurut Dr.Indrajit, ahli termonuklir, hal ini terjadi diduga akibat radiasi ledakan termonuklir skala besar dalam peperangan tersebut. Jelasnya terdapat dalam kalimat Weda yang diterjemahkan bebas seperti ini, ”Arjuna yang gagah berani, duduk dalam Weimana/ Vimana.


Terlihat relief Vimana sedang melayang di kanan atas

Dalam Ufology, Vimana adalah wahana mirip piring terbang. Bahkan ada teori, bahwa dulunya Vimana adalah istilah untuk kendaraan alien yang berperang dengan manusia Bumi yang pada saat itu juga sudah canggih.

Teori kedua dalam Ufology, bahwa dulunya ada dua ras alien yang memperebutkan Bumi dan menghasilkan radiasi-radiasi yang hingga kini masih dapat dibuktikan.

Oleh kerenanya, manusia mengganggap bahwa para alien tersebut adalah “Dewa-dewa dari langit” yang sangat tangguh dan perkasa, lalu manusia membuat ceritanya dalam kitab-kitab Hindu.

Vimana dapat mendarat di tengah air, lalu mengangkat gendewa dan meluncurkan sebatang anak panah. Semacam senjata mirip rudal/ roket, yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang bersinar terang di atas wilayah musuh.

Curahannya seperti hujan lebat yang deras, mengepung musuh dengan kekuatan dahsyat. Setelah panah itu tiba pada sasarannya, dalam sekejap sebuah bayangan yang tebal dengan cepat terbentuk seperti cendawan raksasa merekah di atas wilayah kurawa.

Angkasa menjadi gelap gulita, semua kompas yang ada dalam kegelapan menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang dahsyat mulai bertiup wuuus… wuuus, disertai debu pasir.

Burung-burung bercicit panik seolah-olah langit runtuh dan bumi gonjang-ganjing. Sementara itu di atas langit, matahari seolah-olah bergoyang, panas membara memancarkan udara mengerikan, membuat bumi berguncang, dan gunung-gunung bergoyang.”



“Di kawasan darat yang luas, binatang-binatang mati terbakar dan berubah bentuk. Air sungai kering kerontang, ikan, udang dan hewan laut lainnya, semuanya mati.”

“Saat panah (apakah roket atau senjata laser?) meledak, suaranya bagaikan halilintar, membuat prajurit musuh berjatuhan bagaikan batang pohon yang terbakar hangus. Akibat yang ditimbulkan oleh senjata Arjuna tersebut, tercipta badai api, diikuti ledakan dahsyat yang memancarkan debu beracun (radio aktif?).”

Menurut kepercayaan populer Kuil Mahabalipuram bukan suatu kuil, tetapi suatu candi yang terakhir dari serangkaian tujuh candi, enam di antaranya telah tenggelam.

Penemuan bangunan utama reruntuhan itu terjadi pada bulan April 2002 di lepas pantai Mahabalipuram di Tamil Nadu, India Selatan, pada kedalaman 5 hingga 7 meter (15-21 kaki) dilakukan oleh tim gabungan dari Dorset Scientific Exploration Society (SES) dan India’s National Institute of Oceanography (NIO).

Penyelidikan di lokasi masing-masing ditemukan batu, sisa-sisa tembok yang tersebar, batu persegi dan blok persegi panjang dan platform besar dengan undak-undakan yang menuju ke sana. Semua ini berbaring di tengah-tengah formasi geologis batuan lokal.

Terdapat 4 sosok singa di empat lokasi, reruntuhan itu disimpulkan menjadi bagian dari kompleks candi.

Dinasti Pallava, yang menguasai wilayah itu selama abad ke-7 Masehi, dikenal memiliki banyak bangunan batu keras seperti struktural candi di Mahabalipuram dan Kanchipuram.


Poet Dwarka (India)

Di antara yang paling menarik dari penemuan-penemuan arkeologi yang dibuat di India dalam beberapa tahun terakhir adalah yang dibuat di lepas pantai dan Bet Dwarka Dwarka di Gujarat.

Penggalian telah berlangsung sejak 1983. Ini adalah dua tempat yang terpisah 30 km satu sama lain. Dwarka berada di pantai laut Arab, dan Bet Dwarka adalah di Teluk Kutch.

Kedua tempat ini dihubungkan dengan legenda tentang Kresna yang baik. Ada banyak candi di sini, terutama yang termasuk ke dalam periode abad pertengahan.

Dinilai sebagai salah satu dari tujuh kota paling tua di negara ini, kota legendaris Dvaraka adalah tempat kediaman Lord Krishna. Hal ini diyakini bahwa akibat kerusakan dan kehancuran oleh laut, Dvaraka telah tenggelam enam kali!

Untuk memperluas dan memperdalam penelitian ini, Unicef dan NASA membantu pemotretan dengan citra lansat satelit. Dari hasil riset dan pemotretan yang difokuskan di hulu sungai Gangga, para arkeolog menemukan banyak sisa puing bangunan yang telah menjadi batu hangus.



Batu besar reruntuhan ini ketika dilekatkan jadi satu, permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Ketika dicoba melebur bebatuan tsb, ternyata dibutuhkan suhu minimal 1.800 derajat celcius! Batu biasa dalam keadaan normal tak mencapai suhu ini.

Kecuali pada benda-benda yang terkena radiasi nuklir, baru bisa mencapai suhu yang demikian tinggi. Di pedalaman hutan primitif India, peneliti juga menemukan lebih banyak reruntuhan batu hangus.

Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batu dalam bangunan juga telah di-kaca-lisasi. Para peneliti heran, selain di India, batu radiasi juga ditemukan di bekas Kerajaan Babilonia Kuno, Gurun Sahara dan Gurun Gobi di Mongolia!

Inilah bukti reruntuhan perang nuklir prasejarah, derajat radiasi masih terekam meski kejadiannya ribuan tahun SM ( Sebelum Masehi ). Batu kaca pada reruntuhan tersebut, semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan percobaan nuklir saat ini.

Diduga kuat perang Bharatayudha adalah perang nuklir yang terjadi antara 30.000 – 15.000 SM. Untuk meneliti lebih jauh penyebaran batu radiasi ini, para ahli nuklir PBB akan mengungkapnya dalam program khusus.



Penelitian yang dilakukan Dr. Rao di bawah lautan didasarkan petunjuk Weda, bahwa Kerajaan Dwaraka ditelan laut beberapa saat setelah Bharatayudha usai. Kerajaan Dwaraka adalah kediaman Sri Krisna, raja yang pegang kendali strategis di perang saudara ini.

Dalam kitab suci Hindu, ia merupakan jelmaan Dewa Wisnu, pemelihara perdamaian. Keberadaan Dwaraka dilakukan selama 8 tahun, dan baru jelas setelah dibantu citra satelit NASA. Dari sana ditemukan jejak kerajaan tersebut di bawah Teluk Gujarat.

Setelah ada petunjuk pasti, akhirnya Dwaraka berhasil ditemukan dalam keadaan hancur digulung gelombang Laut Arab yang cukup dahsyat. Dari hasil investigasi, banyak temuan berharga indikator kehidupan makhluk 15.000 tahun lalu.

Selain tembikar, ada bongkahan batu besar yang diduga benteng dan dinding istana. Batuan dipenuhi ornamen indah, lonceng kuil dari tembaga, jangkar kapal, pot bunga dari keramik, serta uang emas dan tembaga.

Penemuan logam ini memperlihatkan kepada kita, bahwa peradaban 30.000 – 15.000 tahun lalu ternyata sudah tinggi. Tak heran temuan ini mengindikasikan penggunaan senjata pemusnah massal di perang itu.


gkasa atau alien, dan akhirnya juga menyisakan kehancuran dahsyat di Bumi.

Perlawanan ini juga membuktikan bahwa pada masa lalu peradaban manusia di bumi telah canggih, jika tidak canggih maka tak mungkin ras manusia berani melawan. Tapi akibat kekalahan teknologi yang jauh-jauh lebih canggih, ras manusia kalah namun berhasil untuk bertahan hidup dibawah pemukaan bumi.

Setelah beberapa dekade radiasi di permukaan bumi mulai menurun, merekapun mulai berani kembali ke permukaan dan memulai kembali peradaban ras manusia dari awal.

Menurut peneliti Ufology dan peneliti sejarah peradaban dunia yang kontroversial, peristiwa hampir punahnya ras manusia ini tak hanyak terjadi sekali, namun berkali-kali, dan manusia selalu dapat bertahan hidup walau hanya tersisa ribuan saja dan kembali memulai peradaban baru hingga suatu saat kembali maju dan canggih.



Dari penemuan-penemuan itu, Dr. Michael Creko membukukan laporan dalam 3 buku yang dicetak tahun 2006. Beberapa diantaranya:

Forbidden Archaelogis, The Hidden History of Human Race, dan Human Devolution, yang isinya menentang teori Darwin, tentang evolusi manusia.

Dr. Rao dari hasil karyanya memperoleh penghargaan “The World Ship Trust Award” dari PBB atas penemuan siklus kehidupan manusia yang memutus teori Darwin.

Pada awalnya, kisah-kisah inilah yang dibukukan dalam kitab Hindu dan menjadi kisah yang menarik tentang perang besar pada zaman dahulu kala ini (Armageddon).

Bahkan di Indonesia saat agama Hindu masuk ke Nusantara, cerita perang ini telah menjadi budaya Indonesia terutama di Jawa dan Bali.

Budaya ini telah melekat di Indonesia hingga kini, salah satunya melalui tradisi Wayang, baik itu wayang orang atau wayang kulit bahkan wayang golek.

Cerita tentang Baratayudha tersebut tetap mengakar hingga ke generasi muda di Indonesia sebagai generasi penerus kebudayaan tua ini. Karena cara ini adalah salah satu jalan agar kisah heriok ini tetap lestari di kemudian hari.

Cara lainnya untuk melestarikan kisah ini juga dilakukan dengan penulisan buku-buku dari banyak literatur-literatur kuno di zaman Hindu. Bahkan sudah ada beberapa permainan (games) elektronik di komputer tentang kisah peperangan Ramayana dan Baratayudha ini.



Selain itu, masih banyak pula kakek-nenek dan orang tua dari generasi sebelumnya terus menceritakan kembali kisah menarik ini kepada anak dan cucunya, termasuk di dalamnya tentang kisah perang Baratayudha.

Namun banyak pula peneliti dan budayawan yang menyatakan bahwa kisah itu hanya sekedar mitos atau fiksi kuno belaka.

Tapi itu semua dapat dipatahkan dengan penemuan-penemuan arkeologi dan sejarah yang sama-sama bersinergi dan dapat membuktikan fakta-fakta yang ada dan telah terjadi di lapangan.

Karena bisa jadi, itu semua memang bagian dari sejarah yang nyata bagi peradaban ras manusia di muka Bumi untuk selalu bertahan dari kepunahan. “Life will find the way…”

Penjelajah Waktu Yang Terekam Di Film Charlie Chaplin 1928

Pada tanggal 20 Oktober 2010, seorang sutradara film independen dari Irlandia mengupload sebuah rekaman yang berasal dari tahun 1928 yang sepertinya memperlihatkan seorang wanita sedang berbicara dengan menggunakan ponsel. Mungkinkah wanita itu seorang Time Traveler?

George Clarke, nama sutradara itu, menemukan rekaman itu dari DVD film Charlie Chaplin yang berjudul The Circus. Adegan itu sendiri bukan bagian dari film The Circus, melainkan adegan extra yang terdapat dalam DVD itu yang memperlihatkan sekumpulan orang-orang yang sedang menghadiri pemutaran perdana film tersebut.

Time Traveler yang sedang menelepon
Dalam cuplikan tersebut, kita bisa melihat seorang perempuan berjalan dengan posisi tangan seperti sedang memegang sebuah ponsel. Pada saat wanita itu berhenti sesaat, dalam rekaman terlihat kalau mulutnya bergerak seperti sedang berbicara. Lalu, gambar rekaman itu berpindah ke adegan lain (transisi).





Clarke mengatakan:

"Satu-satunya kesimpulan yang bisa saya ambil - yang akan terdengar mengada-ngada bagi sebagian orang - wanita itu seorang Time Traveler."

Menurut Clarke ia telah memperlihatkan rekaman itu kepada lebih dari 100 orang dan tidak ada satu orang pun yang bisa memberikan penjelasan yang memuaskan.

Memang benar. Saya rasa memang tidak ada yang bisa memberikan teori yang bisa menjelaskan misteri ini dengan memuaskan (termasuk teori time travel). Tetapi saya akan mengajak kalian untuk melihat kisah ini dari sudut pandang yang berbeda-beda supaya kalian bisa memutuskan apa yang ingin kalian percayai.

Baiklah, kalau begitu mari kita mulai meneliti rekaman ini.

Hoax dan Viral Marketing
Pertama, ada anggapan kalau rekaman ini sebenarnya sebuah hoax atau bagian dari Viral Marketing yang dilancarkan oleh Clarke. Kecurigaan ini cukup beralasan karena dalam video yang diupload Clarke, ia menyebutkan kalau dalam tahun-tahun mendatang, film-film yang dibuatnya akan segera tayang. Lalu ia juga mempromosikan situs-situs miliknya.

Namun, saya kira anggapan ini cukup tidak beralasan karena Clarke memperlihatkan DVD yang berisi adegan itu. Tentu saja, semua orang bisa membeli DVD tersebut dan memeriksanya sendiri. Jadi, kecil kemungkinan rekaman ini sebuah hoax yang dibuat untuk Viral Marketing.

Kalau rekaman ini bukan hoax, apa yang sesungguhnya terlihat disitu? benarkah wanita itu sedang menggunakan ponsel?

Wanita misterius dan ponsel
Argumen utama mengapa banyak yang mengatakan kalau wanita itu seorang Time Traveler adalah karena perilaku wanita tersebut terlihat seperti sedang menelepon dengan sebuah ponsel yang jelas belum ada pada tahun 1928.

Namun masalahnya adalah saya tidak bisa melihat adanya ponsel di dalam genggamannya.

Dengan kata lain, orang yang beranggapan kalau wanita ini sedang menelepon bisa jadi hanya berpersepsi.

Beberapa orang beranggapan kalau bayangan hitam di dekat telapak tangannya adalah sebuah benda padat. Namun saya yakin kalau bayangan hitam itu benar-benar bayangan telapak tangan wanita itu. Soal ini akan saya jelaskan sebentar lagi.

Kemudian, lihat foto-foto di bawah ini, dan temukan persamaan pada cara memegang ponsel.



Jawabannya ada dua:

Pertama, Jari tengah, jari manis dan kelingking akan tersusun dengan rapi.

Kedua, kelingking yang memegang ponsel selalu berada di bawah ujung hidung.

Kedua posisi itu bertujuan supaya ponsel yang dipegang membentuk sudut 45 derajat. Jika kalian memegang ponsel saat ini, kalian bisa mencobanya sendiri.

Sekarang lihat screen shot dari rekaman itu. Saya tambahkan sebuah ponsel imajiner berdasarkan posisi jari-jari wanita itu.



Wanita itu memegang ponsel dengan cara yang sangat tidak biasa karena kelingkingnya berada di tengah hidung, di atas ujung hidung. Posisi jari tengah dan jari telunjuk terbuka lebar, tidak mirip seperti seseorang yang sedang menelepon.

Mungkin kalian akan berkata kepada saya:

"Brother enigma, itu tidak membuktikan apa-apa. Saya bahkan biasa menelepon dengan memegang ponsel hanya dengan dua jari. Penjelasanmu tidak menjawab misteri ini sama sekali."

Saya tahu. Mari kita berbicara posisi tangan pada umumnya saja terlebih dahulu. Biarkan saya melanjutkannya terlebih dahulu.

Karena kejanggalan posisi jari-jari ini, ada kemungkinan kalau wanita itu bukan sedang memegang ponsel.

Lalu apa yang sedang dilakukannya?

Menutupi wajah dengan tangan
Beberapa orang percaya kalau ia sebenarnya sedang menutupi wajahnya dari sinar matahari. Namun saya meragukannya karena umumnya seseorang menutupi wajah dari sinar matahari dengan telapak tangan yang terbuka, bukan dengan jari-jari menekuk (kecuali kalau wanita ini memiliki jari-jari yang cacat).

Aktor pria dengan pakaian wanita
Ada lagi yang percaya kalau wanita itu sesungguhnya seorang aktor pria. Ini bisa terlihat dari sepatunya yang cukup besar dan aneh. Walaupun disebutkan kalau rekaman itu menunjukkan masyarakat umum yang hendak menonton pemutaran perdana film The Circus, selalu ada kemungkinan kalau sang sutradara, yaitu Chaplin sendiri, menggunakan aktor untuk memerankan orang-orang tersebut. Ini hal yang biasa dalam pembuatan film.

Jika ia adalah seorang pria yang diminta mengenakan pakaian wanita, maka ia perlu menutupi wajahnya untuk mengurangi kesan "prianya" dari para penonton. Ketika ia berhenti, kemungkinan ia menjadi ragu dengan suatu hal dan sedang berbicara dengan kru film mengenai instruksi selanjutnya. Karena itu, adegan itu segera berpindah ke adegan lain sehingga kita tidak menyadari kesalahan tersebut.

Penjelasan ini cukup masuk akal walaupun tidak cukup menjelaskan mengenai keanehan posisi jari-jarinya.

Alat bantu dengar
Teori lain yang cukup masuk akal adalah wanita itu sesungguhnya sedang menggunakan alat bantu dengar. Ia berbicara sedikit untuk mengetes pendengarannya.

Penjelasan ini juga cukup masuk akal. Coba lihat poster di bawah ini, dan tebak, apa yang sedang dilakukan oleh pria tua itu?



Mungkin kalian akan berkata "Sudah jelas! Ia sedang menelepon dengan ponsel."

Sebenarnya pria itu adalah raja Portugal yang hidup pada abad ke-19. Gambar di atas adalah ilustrasi yang menggambarkan sang raja sedang menggunakan alat bantu dengar yang disebut king Gowa Chair.

Alat bantu dengar lain yang cukup populer pada tahun 1920an adalah alat bantu dengar berbentuk terompet seperti ini.



Salah satu alat bantu dengar yang mungkin digunakan oleh wanita itu adalah Western Electric Model 34A "Audiphone" yang terlihat di foto di bawah ini.



Alat bantu ini diproduksi oleh Western Electric Company pada tahun 1925. Panjangnya sekitar 16 cm dengan lebar sekitar 8 cm.

Walaupun kita tidak bisa memastikannya, namun yang ingin saya tekankan disini adalah, benda kecil yang bisa dipegang seperti memegang sebuah ponsel bukan hal yang aneh pada tahun 1920an.

Menggaruk wajah atau kebiasaan kecil lainnya
Seperti yang sudah saya jelaskan di atas. Posisi jari wanita itu sangat tidak biasa untuk bisa disebut sedang memegang sebuah ponsel. Saya juga telah mengatakan kalau saya tidak bisa melihat ponsel tersebut. Karena itu saya berpikir kalau wanita itu mungkin sedang menggaruk atau sedang melakukan kebiasaan kecil lainnya (seperti memegang daun telinga).

Coba lihat video di atas pada menit 5:00.

Dalam slow motion, sebelum adegan berpindah, kita bisa melihat wanita itu mengubah posisi jarinya.



Lalu lihat posisi jarinya. Apakah itu terlihat seperti seseorang yang sedang menelepon?

Sekarang lihat bayangan hitam pada telapak tangannya.



Bayangan itu berlekuk mengikuti telapak tangan. Ini menunjukkan kalau tidak ada objek padat di dalam genggamannya. Persepsi kalau wanita ini sedang menelepon lenyap begitu saya melihat screenshot ini. Bagi saya, sekarang ia terlihat seperti sedang menggaruk (tentu saja ini pun persepsi saya sendiri).

Lalu kalian mungkin akan kembali bertanya: "Brother, tidak ada orang yang menggaruk kepala sambil berbicara."

Baiklah, kita akan kesampingkan teori orang gila yang mungkin saja menggaruk sambil berbicara. Tetapi, jika kita perhatikan rekaman itu, sesungguhnya tidak ada satupun bukti yang menunjukkan kalau wanita itu sedang berbicara!

Yang terlihat pada rekaman itu adalah: Wanita itu membuka mulut dan menutupnya kembali pada saat ia berhenti sejenak. Gerakan mulut ini bisa saja hanya berupa ekspresi kagum, kaget atau heran. Ini juga menjelaskan mengapa ia berhenti sejenak. Mungkin ia melihat sesuatu yang membuatnya heran.

Lagipula, kalau mulut seseorang terlihat komat-kamit, itu tidak selalu berarti ia sedang berbicara. Bisa saja ia sedang berdoa atau bernyanyi. Kita sering melakukannya bukan?

Namun, disinilah hebatnya rekaman ini. Ketika jawaban atas perilaku wanita ini akan segera muncul, adegan berpindah. Jadi, kita tidak mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya sedang dilakukan olehnya.

Perjalanan lintas waktu ke masa lampau
Jika wanita ini memang time traveler dan sedang berbicara di ponsel, pertanyaannya adalah: Mengapa ia begitu bodoh berjalan dengan santai sambil berbicara di ponsel di tengah keramaian yang penuh dengan kamera?

Jika ia memang sedang berbicara di ponsel, mengapa orang sekitarnya tidak bereaksi ketika melihat keganjilan itu?

Lalu, dengan siapa ia berbicara? dengan orang lain di tahun 1928? Jika iya, dengan apa sinyalnya dikirimkan? dengan satelitkah? satelit belum ada pada tahun itu.

Ataukah ia sedang berbicara dengan seseorang dari masa kini? Jika demikian, apakah sinyal telepon juga bisa melakukan perjalanan lintas waktu?

Mungkin kita berpikir, jika mereka bisa melakukan perjalanan lintas waktu, maka tentu saja mereka juga mampu menciptakan teknologi canggih untuk komunikasi antar waktu. Namun persoalannya perjalanan lintas waktu mundur ke masa lampau memiliki persoalannya sendiri. Karena itu fisikawan teoritis seperti Stephen Hawking tidak percaya kalau manusia bisa melakukan perjalanan lintas waktu ke masa lampau (Ia percaya manusia bisa ke masa depan, tetapi tidak ke masa lampau).

Bayangkan, jika wanita di adegan itu memang benar time traveler yang datang dari tahun 2010 atau 2011 misalnya. Ketika ia kembali ke masa kini, ia menemukan foto wajahnya terpampang di internet dan sedang dibahas dimana-mana. Menyadari telah melakukan keteledoran, ia segera kembali ke tahun 1928 untuk memperbaiki kesalahannya.

Di tahun 1928, persis saat pemutaran perdana film The Circus, ia melihat dirinya yang lain sedang berjalan sambil menelepon. Persis sebelum dirinya yang lain itu masuk ke dalam jangkauan kamera, ia segera menyetopnya dan berkata: "Jangan lewat situ, apakah kamu tidak menyadari kalau kamu masuk ke dalam rekaman film Chaplin yang kemudian ditemukan oleh seorang sutradara pada tahun 2010. Kamu membahayakan rahasia kita."

Menyadari hal itu, dia segera berbelok. Selamatlah rahasia mereka. Rekaman itu tidak pernah ada dan tiba-tiba postingan mengenai Time Traveler di film Chaplin lenyap dari seluruh website dan blog.

Tetapi masalahnya sekarang ada dua wanita time traveler dengan identitas yang sama.

Jika mereka berdua sama-sama kembali ke masa kini, bukankah sekarang ada dua wanita dengan identitas yang sama di masa kini?

Jika dua wanita ini kembali lagi ke tahun 1928, mereka berdua bisa bertemu dengan mereka yang lain di tahun 1928. Jadi jumlah mereka bertambah menjadi empat.

Siapakah yang berhak pulang dan tinggal dengan suaminya (yang cuma satu)?

Karena masalah-masalah seperti ini dan masalah lain seperti Grand Father Paradox, perjalanan lintas waktu ke masa lampau tidak mungkin bisa terjadi. Paling tidak, begitulah kata Hawking.

Pada saat saya mau mengakhiri tulisan ini, mungkin kalian kembali menginterupsi saya.

"Penjelasan ini tidak menjawab misteri ini. Wanita itu tidak terlihat seperti sedang menggaruk. Bagi saya ia terlihat seperti sedang menelepon walaupun posisi jarinya tidak wajar."

Nah, pertanyaan saya adalah:

"Jika kalian bisa percaya kalau wanita itu sedang menelepon dengan posisi jari yang tidak wajar, mengapa kalian tidak bisa percaya kalau wanita itu sedang menggaruk dengan posisi jari yang tidak wajar?"

Tetapi sekali lagi, kita bebas menentukan apa yang ingin kita percayai.

Jalan Tol Bertumpuk-Tumpuk di Jepang

Jepang bukan hanya terkenal dengan kecerdasan dan kedisiplinan mereka dalam waktu dan bekerja. Struktur pembangunan jalan-jalan kotanya pun sangatlah tersusun rapi. Bisa dibayangkan betapa hebatnya orang Jepang dalam membuat jalan tol seperti di bawah ini:



Di indonesia

Misteri Pembuatan Piramid Giza Mesir oleh Alien

Pada saat Great Pyramid di Giza Mesir dibangun, jika berdasarkan keadaan Piramid serta tenaga kerja yang mendirikannya, Para Arkeolog memperkirakan Penduduk Mesir ketika itu mencapai 50 juta orang.

Diperkirakan PIRAMID tersebut dibangun pada sekitar tahun 3.000 sebelum masehi, dimana penduduk dunia baru sekitar 20 juta orang.

Jika seluruh penduduk dunia di tahun 3.000 Sebelum Masehi, dikumpulkan di Mesir… ternyata masih ada 30 juta orang misterius.

Siapakah 30 juta orang Misterius itu ???? Setidaknya ada 2 teori….

1. Ke-30 juta orang itu, ALIEN dari Planet lain.


UFO (Pesawat ALIEN) dan Mesir Kuno

Laporan paling tua mengenai pesawat dari luar angkasa yang mendarat dibumi ini berasal dariabad ke-15 sebelum Masehi, yaitu pada sebuah tulisan Mesir kuno (papirus) yang merupakan bagian dari buku harian Raja Thutmosis III (1504-1450 SM) yang merupakan raja Mesir terbesar dimasa lalu dengan daerah kekuasaannya sampai kesungai Euphrat dan Sudan.

Laporan itu terjadi pada salah satu ekspedisi penaklukkan yang dipimpinnya langsung, dimana dalam perjalanannya Thutmosis III melihat adanya sebuah lingkaran api muncul diangkasa dengan panjang sekitar 1 rod atau ± 5 meter tanpa mengeluarkan suara dan perlahan bertambah tinggi naik keangkasa menuju keselatan dan menghilang dikegelapan malam…

Ada hal menarik, jika ketinggian Piramid di Giza, di-kalikan 1 milyar, akan diperoleh angka 148.208.000 km, yang mendekati jarak antara Bumi dan Surya : 149.450.000 km.

Di Mesir ada sebuah pulau, yang bernama Elefantine atau Gajah. Pulau ini sudah sejak dulu bernama Pulau Gajah, sebagaimana tertulis di dalam Naskah-Naskah Kuno. Di masa sekarang, jika pulau itu di lihat dari angkasa, dengan pesawat terbang (karena disana tidak terdapat bukit yang tinggi), memang berbentuk seperti Gajah. Darimana Orang Mesir Kuno, memberi nama “Gajah”, untuk pulau itu ?

2. Piramid dibangun, jauh lebih awal dari yang diperkirakan.


Diperkirakan ribuan tahun yang silam, Mesir pernah dihuni satu bangsa yang memiliki teknologi tinggi. Masyarakat ini kemudian musnah, ketika terjadinya bencana banjir global di bumi (Bencana Nuh).

Melalui bekas yang dimakan karat (erosi) pada permukaan badan Sphinx, ilmuwan memperkirakan bahwa masa pembuatannya mungkin lebih awal, paling tidak 10 ribu tahun silam sebelum Masehi.

Seorang sarjana John Washeth juga berpendapat: Bahwa Piramida raksasa dan tetangga dekatnya yaitu Sphinx, jika dibandingkan dengan bangunan masa kerajaan ke-4 lainnya, sama sekali berbeda,Sphinx diperkirakan dibangun di masa yang lebih purba.

Dalam bukunya “Ular Angkasa“, John Washeth mengemukakan: perkembangan budaya Mesir mungkin bukan berasal dari daerah aliran sungai Nil, melainkan berasal dari budaya yang lebih awal.

Ahli ilmu pasti Swalle Rubich dalam “Ilmu Pengetahuan Kudus” menunjukkan: pada tahun 11.000 SM, Mesir pasti telah mempunyai sebuah budaya yang hebat. Pada saat itu Sphinx telah ada, hal ini bisa terlihat, pada bagian badan Sphinx yang jelas sekali ada bekas erosi. Diperkirakan akibat dari banjir dahsyat di tahun 11.000 SM.

Piramid Khufu di Giza, merupakan bangunan batu yang di dalamnya terdapat ruangan seluas 4.072 meter persegi. Balok-balok batunya sebanyak 2,3 juta batang, dengan berat antara 2.5 ton sampai 50 ton, tersusun dengan ketinggian mencapai 481 kaki.

Untuk membawa batu-batu Piramid tersebut, menuju ke kawasan padang pasir, jika menggunakan teknologi dari tahun 3.000 sebelum masehi, yaitu dengan cara meletaknya pada batang-batang pohon yang dijajar kemudian digelindingkan. Tentu akan menggunakan ratusan ribu batang kayu, yang jadi pertanyaan darimana Fir’aun Mesir memperoleh batang kayu sebanyak itu ?

Belum lagi, bagaimana jutaan batu-batu itu bisa diangkat ke atas, serta teknik pemotongan batu yang sedemikian canggih, sehingga sudutnya disebelah Tenggara tegak, hanya setengah inci lebih tinggi dari sudutnya di sebelah Barat Laut. Rasanya sangat mustahil, jika dikerjakan dengan menggunakan teknologi dari tahun 3.000 sebelum masehi.

Videoujinyali.blogspot.comnya Proyek Piring Terbang AU Amerika Serikat








Sebuah dokumen rahasia yang telah didekalsifikasi mengungkapkan proyek piring terbang yang dikembangkan oleh United States Air Force (USAF) atau Angkatan Udara Amerika Serikat dengan menggunakan kode Project 1794.

Piring terbang mungkin identik dengan mahluk luar angkasa yang disebut sebagai alien atau UFO (Unidentified Flying Object) yang sering tertangkap kamera di berbagai wilayah di penjuru dunia.

Sebelum munculnya dokumen Project 1794, telah populer dokumen Nazi Jerman yang juga dikabarkan sedang merancang teknologi pering terbang, namun kebenarannya masih diragukan.

Sedangkan piring terbang yang dibahas kali ini adalah piring terbang yang dikembangkan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat melalui apa yang disebut Project 1794.

Piring terbang Project 1794 adalah pesawat yang berbentuk lingkaran yang dikembangkan oleh Aeronautical System Division dari Angkatan Udara Amerika Serikat yang menggandeng perusahaan asal Kanada, Avro Aircraft Limited, pada tahun 1956.

Pesawat berbentuk piring terbang dirancang untuk memiliki kemampuan VTOL (Vertical Take-Off/Landing). Kemampuan VTOL ini saat ini dimiliki oleh pesawat tempur AV8 Harrier dan yang terbaru adalah F35 varian B atau F35B besutan Lockheed Martin.

Piring terbang Project 1794 juga dirancang agar mampu mencapai kecepatan supersonic Mach 3 dan Mach 4. proyek piring terbang Project 1794 awalnya berjalan baik dan diperkirakan akan memberikan kinerja yang unggul.

Berdasarkan informasi pada dokumen tersebut, Project 1794 ini memakan biaya sekitar USD $3.168.000 selama dua tahun dan kemudian membengkak hingga USD $26,6 juta dalam sehari. Akhirnya proyek piring terbang Project 1794 ini jatuh dan dianggap sebagai proyek yang kurang efektif.

Pada tahun 1956 saja USAF sudah mengembangkan proyek rahasia sekelas Project 1794, lalu timbul pertanyaan, proyek rahasia apa yang dikembangkan militer AS saat ini? Sehebat apa teknologinya?

Ternyata Otak yang disetrum Bisa Menjadi Lebih Pintar

Menghitung dengan cepat sering menjadi momok bagi siapa saja. Namun, dengan sedikit terapi berbahaya, kemampuan ini ternyata bisa dipelajari dengan cepat.

Baru saja para peneliti berhasil menemukan sebuah metode baru dalam mempercepat kerja otak untuk merespon berbagai persoalan matematika. Caranya cukup ekstrem, yaitu dengan memberikan otak sedikit kejutan listrik.

Hal ini dibuktikan dengan sebuah penelitian terhadap otak para relawan yang bersedia dijadikan kelinci percobaan. Mereka diukur kemampuan aritmatikanya selama enam bulan sembari diberikan terapi kejut listrik yang tak berbahaya di kepala.

Pemberian kejutan listrik ini pun dibeda-bedakan dari besaran dan jangka waktu terapinya. Ada yang menerima kejutan listrik dengan kekuatan setara baterai AA selama 20 menit sehari selama lima hari, mampu mempercepat kinerja otak mereka hingga 28 persen.

Sayangnya, peningkatan ini sendiri terjadi tidak secara permanen. Tercatat, hanya dalam waktu enam bulan saja performa otak dalam menghitung sudah kembali seperti keadaan normal sebelum diberi kejutan listrik.

Meski begitu, para peneliti dari University of Oxford percaya bahwa penelitian ini bisa diterapkan untuk mereka yang kesulitan dalam mengerjakan berbagai problem seputar matematika. Contohnya saja, mereka yang menderita kelainan diskalkulia, sebuah penyakit mirip disleksia.

Selain itu, bisa dipastikan pula bahwa terapi ini sangat aman untuk diterakpan. Asalkan, harus dengan pengawasan orang yang benar-benar ahli di bidang ini.

"Jumlah listrik yang kami setrumkan sangat kecil dan tak menyakitkan. Sebagian besar bahkan bertanya apakah alat yang kami berikan kepada mereka rusak atau tidak bekerja karena mereka tidak merasakan apapun," terang Dr Roi Cohen Kadosh, pemimpin penelitian.



Bismarck, Kapal Perang Nazi Paling Legendaris



Mesin perang Nazi Jerman yang berkeliaran di lautan merupakan kapal-kapal tangguh dan sulit ditundukkan. Salah satu kapal perang Nazi yang menjadi andalan, Bismarck, bahkan menjadi simbol kapal perang terbesar di dunia kala itu, baik dalam ukuran fisik maupun kaliber senjatanya. Secara fisik Bismarck yang dibuat pada tahun 1936 dan kemudian rampung tahun 1940 memiliki bobot 41.700 ton, panjang badannya lebih dari dua kali lapangan sepak bola ( 251 m) dan tingginya mencapai 36 m.



Agar bodinya tak bisa ditembus peluru meriam berkaliber besar, seluruh badan kapal Bismarck dilapisi baja setebal 33 cm. Lapisan baja tebal itu memang membuat Bismarck yang berbadan raksasa mempunyai bobot yang sangat berat dan berpengaruh pada kecepatan. Karena mesinnya sudah menerapkan sistem modern, kecepatan larinya tetap tinggi, 55 km per jam atau hampir dua kali lebih cepat dibanding kapal perang sejenis yang hanya mampu dipacu pada kecepatan 37 km per jam.

Selain memiliki ukuran raksasa dan berlapis baja tebal, Bismarck juga dilengkapi meriam-meriam raksasa dan ukuran sedang yang jumlahnya berlimpah. Ada delapan meriam kaliber raksasa, 15 inci (38 cm) yang ukuran kalibernya mengalahkan kaliber meriam terbesar milik Inggris yang hanya 14 inci. Meriam-meriam raksasa yang mampu menembak cepat itu masih didampingi selusin meriam kaliber 15 cm. Fungsi meriam raksasa Bismarck memang untuk menghancurkan kapal perang ukuran besar dan itu akan terbukti kelak ketika Bismarck bertemu dengan para pencegatnya, armada Inggris dan sekutunya.



Sebelum Bismarck turun ke medan laga, Inggris sudah mengalami banyak kerugian akibat ulah kapal-kapal selam Jerman, U-boat dan satu kapal yang berperang secara licik, Graf Spee. Ratusan kapal dagang Inggris yang setiap harinya mengarungi Samudra Atlantik banyak yang dikaramkan oleh dua jenis kapal Jerman itu. Bahkan ketika Graf Spee berhasil ditaklukkan, ancaman itu masih ada. Ancaman akan menjadi makin mengerikan ketika Bismarck yang sudah rampung dibangun diluncurkan ke laut bersama saudara tuanya yang bentuknya mirip, Prinz Eugen.

Ketika Inggris kemudian tahu bahwa Bismarck dan Prinz Eugen telah turun ke medan tempur, upaya untuk mengintai lalu menghancurkan kedua kapal itu pun segera digelar. Angkatan Laut Inggris sendiri merasa ketar-ketir mengingat hanya sedikit kapal perang Inggris yang mampu menandingi Bismarck, yakni King George V dan Hood. Dua kapal Inggris ini dari segi persenjataan memang masih kalah tapi jika bertempur bersama, mereka diharapkan mampu menandingi Bismarck.



Armada lnggis yang dikerahkan untuk memburu Bismarck dan rekannya meliputi penjelajah tempur Hood, kapal tempur Prince of Wales, penjelajah berat Norflok dan Sufflok, penjelajah ringan Birmingham dan Manchester, kapal induk Victorius yang mengangkut 72 pesawat tempur serta puluhan kapal perusak. Inggris memperkirakan Bismarck akan menuju jalur padat, Atlantik Tengah. Oleh karena itu, jalur melalui Selat Denmark Iceland dan Inggris Utara, sudah diblok kapal-kapal perang Inggris. Perburuan armada Inggris untuk menemukan Bismarck, kendati sudah melakukan pence-gatan di berbagai lokasi strategis ternyata sangat sulit. Baru setelah empat hari melakukan perburuan, Bismarck berhasil dideteksi radar Sufflolk saat bergerak memasuki Selat Denmark. Kapal Sufflolk dan Norflok memang hanya bertugas mengintai dan kemudian melaporkan hasilnya kepada rombongan kapal perang Hood dan George V.

Pertemuan antara Sufflok dan Norflok dengan Bismarck memang bukan untuk bertempur dan mereka segera memutuskan kabur. Tapi Bismarck yang mengetahui dua kapal musuh itu segera melancarkan tembakan ke arah Norfolk, tapi luput. Bismarck yang kini sudah tahu bahwa kapal-kapal perang Inggris tengah memburunya, jadi makin siaga. Keesokan harinya, Hood dan Prince of Wales akhirnya bertemu dengan Bismarck dan Prinz Eugen.

Tugas utama Hood dan Prince of Wales adalah menyerang bersama-sama ke arah posisi Bismarck. Namun karena hari masih pagi berkabut dan jarak mereka lebih dari 20 km, dua kapal perang Inggris itu tidak bisa membedakan mana kapal Bismarck dan mana yang Prinz Eugen. Kesalahan itu makin bertambah fatal karena ketika menembak, yang diserang bukan Bismarck tapi Prinz Eugen. Sementara dua kapal Jerman raksasa itu justru mengarahkan semua meriamnya ke arah Hood.

Kesalahan pilih sasaran dan kalah dalam segi persenjataan itu harus dibayar mahal oleh Inggris. Dalam duel sengit yang berlangsung tak terlalu lama, Hood tertembak telak bagian tengahnya oleh meriam-meriam raksasa Bismarck. Ledakan dahsyat disertai nyala api setinggi 300 meter tampak terlontar ke udara, rupanya peluru meriam Bismarck berhasil menghajar gudang mesiu Hood. Dalam hitungan detik, Hood yang terbelah dua akhirnya karam bersama 1416 orang awaknya. Hanya tiga orang yang berhasil selamat dan akibat bencana Hood itu, rakyat Inggris terpukul hebat. Balas dendam untuk memburu Bismarck dengan mengerahkan puluhan kapal perang yang kemudian digelar dalam satu armada pun dimulai lagi. Mereka harus mampu menemukan Bismaick sebelum mencapai Prancis yang saat itu masih menjadi jajahan Jerman.

Seluruh kapal yang dikerahkan untuk memburu Bismarck pada tahap kedua ini terdiri dari lebih 16 kapal perang. Pengejaran tahap kedua ternyata sama sulitnya dan agar tak kehilangan waktu, Inggris mengirimkan pesawat-pesawat tempur torpedonya untuk memburu Bismarck. Setelah diwarnai salah pengeboman terhadap kapal Inggris sendiri, penjelajah Sheffield, konvoi pesawat tempur Inggris akhirnya berhasil menemukan Bismarck yang kini berlayar sendirian. Puluhan torpedo pun dijatuhkan tapi hanya satu yang berhasil mengenai sasaran. Meskipun torpedo yang menghantam Bismarck tidak menimbulkan kerusakan parah, tapi karena mengenai bagian kemudi, tujuan Bismarck jadi berubah arah. Menuju Inggris dan dengan kecepatan lebih rendah. Itu berarti tinggal menunggu waktu untuk bertemu dengan kapal-kapal perang Inggris yang para awaknya rata-rata sudah sangat kelelahan.

Akhirnya Bismarck yang sudah tidak memiliki lagi kemampuan maksimal bertemu dengan kapal Inggris yang mampu menandinginya, King George V, bersama sejumlah kapal penjelajah yang kemudian berdatangan, Rodney, Norfolk dan Dorsetshire. Akibat pertempuran keroyokan itu, Bismarck yang berkali-kali diberondong peluru meriam kaliber besar dan torpedo akhrinya miring.



Kapal-kapal Inggris sampai menghabiskan seluruh torpedo untuk memungkasi ketangguhan Bismarck kemudian tenggelam ke dasar Samudra Atlantik bersama panglimanya, Laksamana Gunther Lutjens.

Specification



Class and type: Bismarck-class battleship
Displacement: 41,700 tonnes standard
50,900 tonnes full load

Length:
251 metres (823.5 ft) overall
241.5 metres (792.3 ft) waterline

Beam: 36.0 metres (118.1 ft) waterline
Draft:
9.3 metres (30.5 ft) standard
10.2 metres (33.5 ft) full load

Propulsion:
12 Wagner high-pressure boilers;
3 Blohm & Voss geared turbines 150,170 shaft horsepower (111.98 MW);
3 three-blade propellers, 4.70 metres (15.42 ft) diameter

Speed: 30.1 knots (34.6 mph; 55.7 km/h) during trials (one work claims a speed of 31.1 knots) (35.8 mph; 57.6 km/h)
Range: 8,525 nautical miles (9,810 mi; 15,788 km) at 19 knots (22 mph; 35 km/h)
Complement: 2,092: 103 officers 1,989 men (1941)



Armament:
8 × 380 mm/L52 SK C/34 (15 in)(4×2)
12 × 150 mm/L55 SK-C/28 (5.9 in)(6×2)
16 × 105 mm/L65 SK-C/37 / SK-C/33 (4.1 in)(8×2)
16 × 37 mm/L83 SK-C/30 (1.5 in)
12 × 20 mm/L65 MG C/30 (0.79 in)
8 × 20 mm/L65 MG C/32 (8×4) (0.79 in)
Armour:
Belt: 145–320 millimetres (5.7–13 in)
Deck: 110–120 millimetres (4.3–4.7 in)
Bulkheads: 220 millimetres (8.7 in)
Turrets: 130–360 millimetres (5.1–14 in)
Barbettes: 342 millimetres (13.5 in)
Conning tower: 360 millimetres (14 in)
Aircraft carried: 4×Arado Ar 196 A-3, with 1 double-ended catapult
 
Support :