Tampilkan postingan dengan label usaha. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label usaha. Tampilkan semua postingan

Cerita Mistik Pengalaman Meminta Uang Kepada Nyai Ratu Kidul

Cerita Mistik Pengalaman Meminta Uang Kepada Nyai Ratu Kidul ini diangkat dari sebuah kisah nyata yaitu pengalaman Herry, salah seorang warga asal Purwokerto, Jawa Tengah yang kini tinggal di daerah Cimanggis, Depok, Jawa Barat.  Waktu itu ia diminta oleh salah seorang kawannya yang bernama Subekti untuk menemani meminta uang kepada Nyai Ratu Kidul.  Ia tidak dapat permintaan Subekti karena selain Subekti lebih tua, Herry juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal-hal yang bersifat mistik.  Jadilah Herry menemani Subekti ke sebuah goa di daerah Ujung Kulon Banten untuk Minta Uang Kepada Nyai Ratu Kidul.  Berikut ini adalah Cerita Mistik Pengalaman Meminta Uang Kepada Nyai Ratu Kidul.

Sepuluh tahun lalu, Subekti yang merupakan pengusaha sedang mengalami kebangkrutan, ia dililit banyak hutang, bahkan mencapai milyaran rupiah.  Ia telah berupaya kesana kemari untuk mencari uang agar dapat membayar hutangnya. Namun sejauh ini ia belum beruntung, bahkan hutangnya semakin banyak.  Ia tidak berputus asa, ia tetap berusaha dengan segala cara.  Akhirnya ia bertemu dengan salah seorang dukun yang menyarankannya untuk meminta uang kepada Nyai Ratu Kidul.  Ia pun setuju dengan saran dukun itu karena merasa sudah tidak ada jalan lain lagi.  Karena Subekti setuju, lantas sang dukun itu memberitahu cara menemui Nyai Ratu Kidul yaitu harus masuk ke salah satu goa di daerah Ujung Kulon, Banten.


Berbekat niatan yang kuat serta tekad yang telah bulat, Subekti akan menemui Nyai Ratu Kidul.  Ia telah menentukan hari keberangkatannya menuju goa di Ujung Kulon tersebut.  Namun, dalam hatinya ada sedikit rasa takut kalau harus sendirian di dalam goa.  Karena itu, ia berniat untuk mengajak Herry, salah seorang kawannya yang telah malang melintang di dunia mistik dan memiliki keberanian tinggi.


Subekti segera menemui Herry yang tinggal di daerah Cimanggis, Depok, Jawa Barat.  Ia mengutarakan kepada Herry tentang niatnya menemui Nyai Ratu Kidul untuk meminta uang.  Herry tidak dapat menolak ajakan Subekti karena selain Subekti lebih tua, Herry juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal-hal yang bersifat mistik.  Selain itu, Herry juga punya kawan yang memiliki hubungan dekat dengan Nyai Ratu Kidul.


Hari keberangkatan yang telah ditentukan telah tiba, dan mereka berdua berangkat menuju goa di Ujung Kulon tersebut. Sesampai di Ujung Kulon, mereka bertanya kepada beberapa warga tentang goa yang dimaksud  Akhirnya, berkat bantuan dan petunjuk warga, mereka sampai di goa yang dimaksud. Menurut petunjuk sang dukun, mereka harus bermalam di dalam goa tersebut dan tidak boleh tidur sampai bertemu dengan Nyai Ratu Kidul.


Mereka berdua memasuki goa saat waktu menjelang maghrib.  Saat memasuki goa, Subekti sudah merasa merinding.  Ia minta kepada Herry agar Herry saja yang menemui Nyai Ratu Kidul sehingga Herry saja yang berjaga sementara akti tidur di samping Herry. Herry tidak bisa menolak permintaan Subekti.  Ia pun berjaga.


Malam pertama Herry berjaga di dalam goa, tepatnya tengah malam, Herry merasa ada sesuatu yang datang.  Meski dalam kegelapan, Herry masih bisa melihat makhluk bersosok besar bersisik mengkilat berada tepat di depannya.  Makhluk itu melihat Herry tapi tidak berbicara apapun.  Herry hanya diam karena ia berkeyakinan bahwa sosok makhluk tersebut bukanlah Nyai Ratu Kidul.  Herry mengamati makhluk tersebut dan ternyata makhluk  tersebut berbentuk ular yang sangat besar.  Ada rasa gentar juga dalam hati Herry, tetapi karena keyakinannya bahwa ular tersebut bukanlah ular biasa, maka ia mampu meredam rasa takutnya, hingga akhirnya ular besar tersebut menghilang dari hadapannya saat menjelang fajar.


Saat pagi telah tiba, Herry membangunkan Subekti yang tidur pulas di sampingnya. Lalu mereka keluar dari goa tersebut. Herry bercerita kepada Subekti apa yang telah dialaminya. Lalu Herry menelepon kawannya yang bernama Gus Ihya' yang memiliki hubungan dekat dengan Nyai Ratu Kidul.  Ia bercerita kepada Gus Ihya' tentang apa yang sedang dilakukan dan telah dialaminya di dalam goa. Herry minta tolong kepada Gus Ihya' untuk menanyakan kepada Nyai Ratu Kidul apakah benar Nyai Ratu Kidul bisa memberikan uang kepada Subekti.  Lalu, kata Herry, Udin yang tinggal di Purwakarta, Jawa Barat itu berkomunikasi dengan Nyai Ratu Kidul.


Beberapa saat kemudian, Gus Ihya' menelepon Herry dan meminta Herry dan Subekti tidak melanjutkan ritualnya di goa tersebut karena Nyai Ratu Kidul tidak akan pernah memberikan uang kepada sembarang orang, dan Subekti bukanlah orang yang berhak mendapatkan uang dari Nyai Ratu Kidul. Menurut Herry, Udin mengatakan bahwa yang akan datang kepada mereka di goa itu adalah para siluman pengawal Nyai Ratu Kidul yang bisa saja memberikan uang tetapi akan minta imbalan atau kontrak yang berakibat tidak baik bagi diri dan keluarga Subekti.  Gus Ihya' meminta mereka segera pulang ke rumah masing-masing.


Herry menceritakan apa yang telah ia dengar dari Gus Ihya' kepada Subekti, dan Subekti bisa mengerti apa yang dimaksud Gus Ihya'.  Akhirnya mereka meninggalkan goa itu, tetapi Subekti tidak mau pulang ke rumah melainkan minta diantarkan Herry menemui Gus Ihya' karena Subekti ingin minta tolong kepada Gus Ihya'.  Akhirnya mereka bertemu Gus Ihya', dan Gus Ihya' bersedia membantu menyelesaikan masalah hutang Subekti.


Kini, Subekti bersyukur kepada Tuhan selain hutangnya telah lunas, ia juga tidak jadi minta kepada Nyai Ratu Kidul atau para Siluman Pengawal Nyai Ratu Kidul.  Ia pun menyesali perbuatannya yang menyimpang.  Ia bertaubat kepada Tuhan.

Demikian dan terimakasih telah membaca Cerita Mistik Pengalaman Meminta Uang Kepada Nyai Ratu Kidul ini.  Semoga dapat menghibur anda.

Cerita Bertemu Hantu Baik hati Penunggu Rumah Kontrakan



Cerita Bertemu Hantu Baik hati Penunggu Rumah Kontrakan ini diangkat dari peristiwa yang kami alami. Tiga tahun yang lalu, kami sekeluarga terpaksa harus pindah rumah kontrakan.  Waktu itu kami bingung harus pindah kemana. Setelah mencari-cari informasi rumah kontrakan yang kosong di sekitar tempat tinggalku, akhirnya aku menemukan satu rumah petak yang ada di sudut pertigaan jalan.  Di rumah itulah Cerita Bertemu Hantu Baik hati Penunggu Rumah Kontrakan ini terjadi. Tempatnya cukup strategis untuk usaha, di pinggir jalan, walaupun jalan kecil tetapi cukup ramai. 

Setelah melihat situasi yang cukup ramai ini, akupun berpikir untuk buka usaha berjualan pulsa agar bisa membantu pendapatan keluarga, kebetulan ada etalase nganggur, pas buat usaha jual pulsa. Tanpa banyak pikir, kami langsung membayar uang kontrak kepada pemilik rumah agar kami segera bisa pindah ke rumah kontrakan yang baru itu.

Sebelum kami sekeluarga menempati rumah kontrakan yang baru itu, suamiku terlebih dahulu membersihkan rumah itu dan melakukan sedikit ritual dengan membaca do’a-do’a untuk memohon kepada Tuhan agar kami mendapat berkah dari-Nya. Setelah itu baru kami sekeluarga pindah dan menempat rumah kontrakan itu. 

Setelah semua barang-barang sudah kami pindahkan ke rumah kami yang baru, kami langsung menata semua perabot rumah, tidak terlalu lama karena barang-barang kami memang tidak banyak. Akupun langsung meletakkan etalase  di teras rumah untuk tempatku usaha berjualan pulsa. Meskipun cukup melelahkan, tapi kami senang dan merasa nyaman di rumah kontrakan kami yang baru itu. Saat itu juga, aku tetepon kakakku untuk dibantu modal buat usaha berjualan pulsa, dan uang modal pun langsung ditransfer ke rekeningku.  Aku langsung belanja pulsa ke agen pulsa.  Aku juga minta banner ke agen pulsa untuk dipasang di teras rumah tempat aku usaha jual pulsa.

Selesai belanja pulsa dan segala perlengkapannya akupun pulang dan sampai di rumah pas menjelang maghrib. Aku langsung pasang banner dan menata semua perlengkapan usaha jualan pulsa di etalase.  Semua berjalan lancar dan cepat.  Semua selesai pas adzan maghrib dikumandangkan di mushalla dekat rumah kontrakan.  Lalu kami sekeluarga bersama-sama pergi ke mushalla untuk  menunaikan shalat maghrib berjama’ah di mushalla.

Malampun tiba, usai shalat isya’ dan makan malam, kami segera tidur karena cukup kelelahan seharian mengatur dan menata rumah kontrakan kami yang baru serta belanja pulsa dan  segala perlengkapan usaha berjualan pulsa.  Kamipun segera terlelap.

Seperti biasa, pas jam 12 malam aku terbangun, aku menuju kamar mandi yang ada di sebelah dapur untuk mengambil air wudlu’ untuk melakukan shalat malam. Saat membuka kelambu pintu dapur, aku terkejut, ada sosok wanita berkerudung hitam berdiri di dapur melihatku. “Astaghfrullahal ‘Adzim”, ucapku spontan.  “jangan takut, aku memang sengaja menemuimu. Namaku Laras, aku juga tinggal di rumah ini, tapi aku tidak akan mengganggumu dan semua keluargamu.  Aku suka kalian tinggal d rumah ini, kalian rajin shalat dan mengaji, au juga akan membantu usahamu. Insya Allah lancar dan beruntung. Assalamu’alaikum”, kata wanita itu dan langsung menghilang. “wa’alaikumussalam”, jawabku.  Dengan dada mash berdebar karena rasa kaget bercampur takut, aku menuju kamar mandi dan mengambil air wudlu’, lalu aku melakukan shalat malam dan berdo’a sebisaku.  Usai shalat malam dan berdo’a, au kembali tidur.

Kami terbangun saat gema tarhim dikumandangkan di mushalla, pertanda sebentar lagi waktu shubuh tiba. Kami segera bergiliran mandi dan bersiap-siap menunaikan shalat shubuh berjama’ah di mushalla.  Usai berjama’ah,  aku mempersiapkan sarapan pagi. Aku beli nasi uduk di warung pok Lela, seberang rumah kontrakan.  Kamipun sarapan pagi berjama’ah. Usai sarapan, suamiku berangkat kerja dan aku mengantar  dua anakku ke sekolah.

Pulang mengantar anak ke sekolah, aku langsung cuci kaki dan ambil air wudlu’ lalu dengan membaca Basmalah aku mulai buka usaha jualan pulsa.  Aku buka kain penutup etalase, dan aku pasang tulisan “Jual Pulsa”, di atas etalase.  Hari memang masih pagi, jalanan cukup ramai. Aku duduk dan membaca buku  sambil menunggu pelanggan datang. Alhamdulllah, hari pertama aku membuka usaha Jualan Pulsa sudah mendapatkan banyak pelanggan.

Detik demi detik, dan hari demi hari kami lalui dengan usaha, do’a dan rasa syukur. Alhamdulillah, usaha sampai hari ini, jualan pulsa yang aku jalankan dengan penuh ketekunan, meskipun harus disela dengan mengurus keluarga, berjalan dengan baik dan mendapatkan keuntungan. Dan yang sangat membuatku bahagia, dari usahaku ini, selain bisa menambah pendapatan keluarga, kami juga bisa menyisihkan hasil usaha kami untuk membantu tetangga-tetangga kami yang sedang membutuhkan uluran tangan.

Tak lupa pula, setiap usai shalat, selain aku berdo’a untuk kedua orang tua, aku juga berdo’a untuk Laras, makhluk halus penunggu rumah kontrakanku.  Setidaknya, selain aku bersyukur kepada Tuhan, aku berterima kasih kepada Laras,  makhluk halus penungg rumah kontrakanku, atas dukungan moril yang diberkan saat aku berjumpa dengannya di malam itu.

Demikianlah Cerita Bertemu Hantu Baik hati PenungguRumah Kontrakan.  Semoga dapat menghibur anda.
 
Support :